"Aku ingin meletakkan sekuntum sajak di makam Nabi, Supaya sejarah menjadi jinak. Dan mengirim sepasang merpati" (Kuntowijoyo)

Minggu, 31 Agustus 2014

Menimbang Papan Atas Serie A Musim Ini

Mundurnya Conte dari kursi kepelatihan Juventus ditanggapi serius oleh beberapa tim papan atas Serie A. Wajar, penunjukkan Allegri sebagai pelatih baru Juventus dianggap sebagai keputusan yang fatal oleh beberapa pihak. Di Italia sana, para rival abadi Juventus merayakannya dengan penuh suka cita, terutama Inter Milan dan AC Milan. Respon negatif juga muncul dari kubu La Vechia Signora. Sekitar 300 suporter Juventus menolak pelatih kelahiran Livorno tersebut. Persis seperti ketika Juventus mengangkat Ancelotti di tahun 1999.  Saat itu para fans Bianconeri menolak habis – habisan Don Carlitto dan berujar bahwa seorang babi tidak pantas melatih Juventus.

Kenapa Allegri dianggap sebagai petaka ? Alasan paling jelas adalah sindiran Allegri terhadap Juventus. Allegri pernah mengatakan bahwa Juventus memang meraih 30 gelar domestik, yaitu 29 Serie A dan 1 Serie B.  Faktor lainnya adalah kegagalan beliau memangani AC Milan. Tentu masih ingat dibenak fans AC Milan ketika  mereka melelang Allegri di situs ebay. Penampilan Milan tidak impresif dan Allegri tak kunjung memberi angin segar di musim kemarin. Bahkan diawal musim 2012/13, Milan sempat terseok – seok. Biarpun diakhir musim mereka merangsek di papan atas dan mampu lolos Champions League.

Allegri memang mempersembahkan satu gelar Scudetto di awal karir kepelatihannya bersama Milan. Tapi toh, keberhasilan Allegri meraih Scudetto di musim pertamanya juga ditopang materi pemain yang mumpuni. Kala itu pemain Milan memang dibangun sebagai tim juara. Karir kepelatihan Allegri hampir sama ketika dia masih merumput sebagai pemain. Kerap melanglang buana ke berbagai klub. Tapi setidaknya karir Allegri patut diacungi jempol. Sassuolo berhasil beliau bawa promosi ke Serie B. Lalu sempat membawa tim semenjana macam Cagliari membabi buta di papan tengah Serie A dan memperoleh gelar pribadi sebagai pelatih terbaik dimusim tersebut. Bagi saya, Allegri bukan kutukan untuk Juventus. Ingat, mantan pelatih Milan yang dipercaya menanggani Juventus selalu berbuah sukses. Giovanni Trapatoni serta Fabio Capello adalah contohnya.

Persaingan Serie A musim ini jelas semakin ketat. Skuad Juventus tidak banyak berubah komposisinya. Antonio Conte juga mewariskan tim bermental juara kepada Allegri. Problemnya adalah, apakah Allegri mampu menjaga keharmonisan di tubuh Juventus. Serta konsisten menggunakan taktiknya. Dua masalah tersebut yang membuat AC Milan luluh lantak di musim kemarin. Di ajang transfer, Juventus juga tidak terlalu ambisius. Mereka malah membeli Alvaro Morata yang dianggap masih “hijau”. Nama lain yang patut dicermati adalah mantan bek Manchester United, Evra. Karir internasionalnya sangat ciamik dan jelas mampu memberikan suntikan moral bagi Juventus. Bagi saya, Juventus akan habis apabila Vidal jadi dilego. Sejauh ini, skuad mereka masih mumpuni untuk mempertahankan Scudetto. Naga – naganya, King Arturo masih nyaman di Turin. Jadi ya, musim ini masih tahunmu lah Nyonya Italia.

Kandidat lain juara Serie A musim ini jelas tertuju kepada tim ibukota. Bukan Lazio lho, tapi AS Roma. Jauh sebelum Conte angkat koper dari Turin, AS Roma sudah bergerilya menambah kedalaman skuadnya. Alasan utamanya adalah karena mereka kembali merumput di Liga Champions. Namun, begitu muncul kabar bahwa Conte mundur, AS Roma tidak bisa mengelak bahwa mereka menjadi unggulan utama di musim ini. Biarpun beberapa pemain Roma masih menganggap bahwa Juventus tetaplah menjadi favorit. Bahkan Garcia masih terus merendah dan berterima kasih kepada media senantiasa melemparkan isu bahwa Roma lah sang juara di musim ini.

Mantan presiden AS Roma, Rosela Sensi juga berpendapat bahwa tahun ini milik Roma. Hal tersebut berdasarkan komposisi skuad Roma yang sangat ciamik. Apakah musim ini Scudetto benar – benar jatuh di tangan serigala ibukota ? saya sendiri sependapat dengan saran legenda Roma, Giuseppe Gianini. Musim ini, Roma harus sabar dan rendah hati. Saran tersebut ditanggapi oleh Rudi Garcia beserta skuadnya. Mereka bukanlah favorit, namun tujuan utamanya adalah menang disetiap pertandingan. Lagipula, Medhi Benatia sudah dilepas oleh Il Lupi. Kompetisi Liga Champions juga akan menguras tenaga dan pikiran. Nasib kurang beruntung, Roma satu grup dengan macan-macan Eropa (Manchester City, Spartak Moscow dan Bayern Muenchen)

Rival abadi Juventus, yaitu Inter Milan juga masih malu – malu menunjukkan ambisinya. Target utama mereka adalah kembali ke Liga Champions. Tapi ketika menyaksikan bursa transfer, sebenarnya Inter Milan juga masuk ke dalam persaingan Scudetto. Beberapa nama yang direkrut mungkin tidak tenar, namun sesuai dengan kompsisi serta taktik yang diterapkan Mazzari. Pelatih yang pernah sukses bersama Napoli tersebut kembali menemukan “Cavani” ditubuh Inter. Dia adalah Osvaldo, pemain angin – anginan namun mempunyai skill dan teknik yang mumpuni. Sayangnya, striker yang mengaku fans berat Rolling Stones tersebut berperangai buruk. Adapula Nemanja Vidic yang bermodalkan mental juara. Kelebihan Vidic tersebut sangatlah berguna di locker room. Bahkan ada kabar, bahwa Lavezzi akan bereuni dengan Mazzarri. Lalu, beberapa hasil ujicoba Inter Milan juga positif. Turut mengamini pernyataan Hernanes, bahwa di musim ini Inter Milan juga “lapar”.

Klub lain yang cukup mengerikan adalah Lazio. Kegagalan mereka merekrut Astori membuat berang beberapa fans. Tapi, hati mereka lunak kembali setelah berhasil membajak Stevan De Vrij. Bek muda Belanda yang bersinar dikancah Piala Dunia kemarin. Sama seperti Inter Milan, klub berlambang elang tersebut mempunyai skuad yang biasa – biasa saja dan tidak banyak ditinggal pemain - pemainnya. Lazio diprediksi mampu merangsek ke papan atas. Fokus mereka juga hanya di liga domestik, cukup membantu konsentrasi mereka untuk kembali lagi ke Eropa. Masalahnya hanyalah sosok pelatih yang mereka miliki sekarang. Stefano Pioli adalah pelatih yang biasa – biasa saja dan turut bertanggung jawab atas terjungkalnya Bologna di Serie B.

Lalu bagaimana dengan tim – tim lain seperti Napoli, Milan, Fiorentina atau Torino ? Ah, atau Udinese dan Parma ? Napoli, Milan dan Fiorentina masih malu – malu di bursa transfer. Milan memang merekrut beberapa nama top dan berpengalaman seperti Menez dan Diego Lopez. Namun, kapabilitas Filipo Inzaghi masih diragukan. Kegagalan mereka di pra musim cukup menjadi cerminan. Nampaknya Milan hanya akan menjadi bulan – bulanan di musim ini. Tapi boom ! El Nino datang ke Milano, semoga bisa membantu mereka.

Kasus Napoli juga menarik untuk dicermati. Apabila dilihat dari bursa transfer, Napoli memang tidak terlalu ambisius. Ada kemungkinan jatah transfer mereka sudah habis dibelanjakan pada musim kemarin. Sayang, tim yang sejatinya dibentuk untuk menjadi juara tersebut malah finish di posisi tiga. Musim ini pun mereka belum menemukan pelapis Higuain yang rawan cedera. Mereka memang meminjam Michu, tapi ingat pada musim kemarin bersama Swansea penampilannya tidak impresif dan sempat didera cedera. Lagipula tipe permainan Michu juga berbeda dengan Higuain. Tapi bagaimanapun juga, Rafa Benitez tetaplah seorang juara untuk musim ini. Iya, juara di kancah pers. Maklum kompetitornya yang juga bersuara lantang dan pedas sudah resmi menjadi pelatih timnas Italia. Bahkan, kabar terbaru, Rafa Benitez bersitegang dengan De Laurentis, presiden Napoli karena gagal lolos ke Liga Champions.

Klub terakhir yang perlu dibicarakan adalah Fiorentina. Mereka memiliki pelatih yang berbakat sebenarnya. Musim ini jelas akan menjadi pembuktian Montella, bahwa dirinya bukanlah penggembira belaka. Dirinya juga sudah bernapas lega, karena Cuadrado masih setia memakai jersey La Viola. Kunci permainan Fiorentina juga terletak diotak Borja Valero. Sang playmaker dan jenderal lapangan tengah yang mesti diwaspadai.

Tiupan peluit Serie A sudah dimulai lagi. Juventus mampu mengalah Chievo dengan skor tipis, 0-1. Mari kita nikmati laga – laga selanjutnya. Semoga semua baik – baik saja dan berjalan sesuai skenario. Ciao !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar