"Aku ingin meletakkan sekuntum sajak di makam Nabi, Supaya sejarah menjadi jinak. Dan mengirim sepasang merpati" (Kuntowijoyo)

Rabu, 30 April 2014

Title race is not over yet *


Pep Guardiola, pelatih yang semasa mudanya pernah merumput di Italia tersebut mungkin agak sedikit bernapas lega. Semua penikmat bola tahu, bahwa FC Holywood sudah memastikan gelar Bundesliga musim ini. Pekerjaan Guardiola hanya tinggal dua, Liga Champions dan DFB Pokal. Selain Bayern Muenchen, beberapa tim di Eropa juga sudah berpesta, sebut saja, Ajax, Celtic, Benfica, Fenerbahce dsb. Persaingan di kancah liga besar Eropa belum berakhir. Real Madrid dan Barcelona musim ini dibuat pusing oleh kelakuan Diego Simeone. Begitu pula dengan liga paling makmur di Eropa. Sampai detik ini, tabel klasemen Premier League belum memastikan siapa yang mampu merengkuh titel di tahun 2014. Kompetisi di negeri kelahiran Napoleon Bonaparte pun juga masih gonjang ganjing, antara AS Monaco atau Paris Saint Germain, bahkan Lille.

Mari kita menengok sejenak ke negeri Pizza. Jumat malam, tiga poin berhasil diraih AS Roma. Kemenangan tersebut menyatakan sebuah pesan bahwa perebutan scudetto belum berakhir. Selisih poin Roma dengan pemuncak klasemen berjarak lima poin. Dua gol berhasil disarangkan oleh Pjanic dan Gervinho ke gawang Abbiati. Kemenangan Il Lupi tidak lepas dari kuatnya barisan belakang. Sejauh ini gawang Morgan De Sanctis baru kebobolan 19 gol di laga Serie A. Tentunya kita tidak boleh melupakan peran Leandro Castan, Benatia, Rafael Toloi, Romagnoli, Toro, Dodo, Maicon serta Balzaretti. Sepakbola bukan sekedar gocekan, passing, assist serta gol belaka. Tepisan, marking, tekel dsb adalah bagian lain yang tidak boleh dipandang sebelah mata.

Tanpa banyak alibi, Seedorf mengakui kekalahan AC Milan dengan lapang dada. Musim ini AC Milan memang tampil terlunta-lunta. Namun di lima pertandingan terakhir, kubu Diavolo Rosso selalu meraih kemenangan. Sayang sekali penampilan impresif mereka berhasil dijinakkan serigala ibukota. Akhirnya Radja Nainggolan mampu mengalahkan Seedorf. Radja mengakui selama bermain di Serie A, Seedorf merupakan pemain yang susah dijinakkan. Good job Ninja !

Sudah kalah dihabisi pula. Kasihan betul bomber Milan, Mario Balotelli. Performanya yang buruk menjadi santapan para pengamat sepakbola Italia. Balotelli dikritik habis-habisan oleh legenda Milan, Zvonimir Boban. Selain Boban, pemain yang pernah membela Manchester City tersebut juga harus menghadapi mantan punggawa timnas Italia, Christian Panucci dan Giancarlo Marrocci. Memang permainan Balotelli di Olimpico kemarin tidak memuaskan. Tujuh puluh menit bermain tanpa satu pun shoot on goal. Aktingnya di tengah lapangan juga membuat jengkel Adem Ljajic. Balo oh Balo, why "always" you ?



Berbicara titel Serie A, semua tahu bahwa persaingan Scudetto memang masih terbuka. Conte juga belum yakin bahwa Juventus telah mengunci mahkota Serie A. Ia masih was-was dengan performa Roma sejauh ini. Untuk dua pekan ke depan, si Nyonya Tua membutuhkan empat poin sebagai garansi perisai Scudetto. Berdasarkan beberapa prediksi di media, Juventus akan memastikan scudetto pada giornata ke 36. Serta mampu membuat rekor baru, yaitu klub yang mencapai 100 poin dalam sejarah Serie A . Berikut gambaran tabel prediksi Serie A 2013/14 :

Juventus
Prediksi
Poin

Roma
Prediksi
Poin
Sassuolo
T
Menang
93
Milan
K
Menang
85
Atalanta
K
Menang
96
Catania
T
Menang
88
Roma
T
Imbang
97
Juventus
K
Imbang
89
Cagliari
K
Menang
100
Genoa
T
Menang
92

Musuh Juventus selanjutnya adalah Sassuolo. Prediksi berbicara, Juventus akan mencuri tiga poin di Stadion Maipei. Biarpun di pertandingan sebelumnya, Sassuolo berhasil merengkuh poin penuh di kandang Chievo. Apalagi klub yang ditangani mantan pemain Roma tersebut, yaitu Eusebio Di Fransesco masih terus berjuang untuk menghindar dari zona degradasi. Namun, sayangnya beberapa pemain kunci Sassuolo harus absen ketika menghadapi Juventus. Bisakah Di Fransesco membantu klub lamanya dulu ? Kita tunggu saja. Mari kita bermimpi, berikut ini adalah tabel imajinasi yang saya buat.

Juventus
Prediksi
Poin

Roma
Prediksi
Poin
Sassuolo
T
Kalah
90
Milan
K
Menang
85
Atalanta
K
Imbang
91
Catania
T
Menang
88
Roma
T
Kalah
91
Juventus
K
Menang
91
Cagliari
K
Menang
94
Genoa
T
Menang
94

Idealnya, nanti malam waktu Italia, Juventus kalah di tangan Sassuolo. Jarak poin sudah pasti terpotong menjadi lima poin. Kenapa kalah ? Konsentrasi Bianconerri tentu akan pecah, mereka semakin frustrasi dan tertekan. Apalagi di tengah pekan ada second leg Europa Cup melawan Benfica. Tekanan psikologis akan mendera Buffon dkk. Tabel diatas menarik buat saya, poin Juventus dengan Roma berakhir sama. Scudetto pada akhirnya akan ditentukan antara head to head atau selisih gol. Menarik bukan ?
Baik, mari kita membuat skenario kedua.

Juventus
Prediksi
Poin

Roma
Prediksi
Poin
Sassuolo
T
Kalah
90
Milan
K
Menang
85
Atalanta
K
Menang
93
Catania
T
Menang
88
Roma
T
Imbang
94
Juventus
K
Imbang
89
Cagliari
K
Menang
97
Genoa
T
Menang
92

Di atas digambarkan Juventus tetap kalah melawan Sassuolo. Namun pada pertandingan berikutnya, Atalanta berhasil mereka bungkam. Nah, klub yang dijuluki Kekasih Italia tersebut hanya membutuhkan satu poin untuk mengunci capolista. Scudetto tiga kali berturut-turut , rekor baru untuk Juventus, rekor baru di kompetisi Serie A. Karena itu Roma harus berjuang mati-matian di Olimpico ketika mereka menjamu Juventus. Satu poin saja cukup membuat Antonio Conte terbahak-bahak di kota Roma. Mau ? aku sih ogah. Bagaimanapun juga skenario pertama lebih bisa diterima. Silahkan bermimpi..


Bukan catatan pinggir :

1. Hari ini, coach Rudi Garcia mendapatkan penghargaan Giuseppe Prisco Award. Penghargaan tadi ditujukan atas loyalitas serta keramahannya (fairplay) di jagad sepakbola. Selain Garcia, striker Torino, Ciro Immobile juga memperoleh penghargaan yang sama tadi pagi (28 April 2015).

2. Sejak musim 1994-95, Serie A mulai memberlakukan sistem tiga poin bagi tim yang meraih kemenangan. Sebelumnya, berlaku sistem dua poin bagi yang menang.

3. Vujadin Boskov, mantan pelatih AS Roma di musim 1992-93 meninggal dunia pada usia 83 tahun. Dia lah yang pertama kali mengenalkan Francesco Totti di jagad Serie A. Pada usia 16 tahun, Totti melakukan debutnya di Serie A melawan Brescia dibawah asuhan Vujadi Boskov. Selamat jalan.. Ciao, Vujadin Boskov..

4. Apabila sudah menonton The Great Beauty, pasti kita akan menemukan tiga Romanisti di film tersebut. Carlo Verdone, Sabrina Ferilli serta Antonello Venditti beradu akting di film yang disutradarai oleh sutradara kondang Italia, Paolo Sorenttino. Tiga artis Italia tadi sudah dikenal sebagai fans sejati Roma.

  


Keterangan :
Tulisan ini rencananya akan diunggah sebelum pertandingan Sassuolo vs Juventus dimulai. Sayang sekali, ketika berniat posting, file yang dibawa tidak bisa dibuka di warnet. Merda...

The Rise of Rome Empire

“Nobody knows Roma in Europe now” (Luciano Spalletti)

Pria botak itu kembali lagi menyaksikan anak asuhannya. Ah, mantan asuhan maksud saya. Luciano Spalletti, pria berumur 55 tahun tersebut datang ke Artemio Franchi, Sabtu malam waktu Italia. Mungkin saja mantan pelatih AS Roma tersebut berniat untuk nostalgia dan mengingat masa lalu yang indah bersama Giallorossi. Atau sekedar menghabiskan waktu luang di kampung halamannya, Florence. Selain Spalletti, perdana menteri Italia yang baru juga berada di stadion. Matteo Renzi berasal dari Florence dan terlahir sebagai fans La Viola. Beberapa “mata-mata” dari Liverpool, Manchester United, Zenit serta Juventus juga turut hadir. Kurang tahu siapa yang sedang dipantau, namun beberapa rumor mengatakan bahwa mereka mengamati Pjanic, Ljajic serta Cuadrado.



Malam itu, raihan tiga poin merupakan target Rudi Garcia serta anak asuhnya. Tentu saja mereka ingin mengunci tiket Liga Champions musim depan. Faktor lain adalah hasrat serigala – serigala Roma yang ingin membuktikan bahwa persaingan Scudetto belum habis. Namun perlu disadari, Juventus teramat tangguh di Italia musim ini bahkan di Eropa kasta kedua. Hanya faktor keberuntungan yang bisa mewujudkan harapan Roma meraih Scudetto musim ini. Jadi bermimpilah supaya Juventus kalah terus selama empat pertandingan ke depan.

“The winning mentality is one of those things about Juventus that, deep down, we Romanisti have always envied” (“the 8th King of Rome / Paulo Roberto Falcao)


Apabila mengacu statistik lima pertemuan terakhir, dibawah komado Vincenzo Montella, Fiorentina selalu menelan kekalahan. Sampai – sampai Montella berkelakar, bahwa dirinya terlalu mencintai AS Roma sehingga tidak mampu mengalahkan mereka. Nyatanya, sampai detik akhir pertandingan, gawang Morgan De Sanctics masih perawan. Roma membawa pulang tiga poin atas goal Radja “Ninja” Nainggolan. Horas ! Montella kembali tertunduk ditangan AS Roma. Sepuluh tahun di Roma terlalu manis untuk Montella. Kamu terlalu berbakti kepada Roma.

“I’m very flattered to receive this important recognition, although it does feel strange to be entering the Hall of Fame at my age. It fills me with pride to know that it was the fans who voted for me, the same fans who were at the Olimpico when we won the Scudetto. I’ll never forget the years I spent at Roma and all the great times i had with my team-mates” (Vincenzo Montella)


Kemenangan di Artemio Franchi sangat penting bagi Roma. Terkunci sudah tiket Liga Champions musim depan. Hadiah Paskah yang indah. Di akhir pertandingan pemain – pemain Roma merayakan kemenangan dengan penuh suka cita. Setelah tiga tahun mereka absen di kancah Eropa. Saat konferensi pers, Rudi Garcia berujar bahwa lolosnya Roma di Liga Champions dia persembahkan untuk Kevin Strootman. Aku pikir itu sebuah metode untuk membangkitkan mental pemain. Rudi Garcia tidak hanya mengubah cara bermain AS Roma. Tapi juga menumbuhkan semangat, kebersamaan dan mental juara.

Mari kita tunggu kiprah AS Roma musim depan. Rudi Garcia sudah membuktikan kapasitasnya musim ini. Apabila musim depan Roma mampu tampil menggigit, baik di kancah Italia atau Eropa, sudah saatnya para Romanisti mengibarkan bendera bergambar Rudi “Porompopero” Garcia.

“Everybody knows Roma in Europe now” Daje Roma !