"Aku ingin meletakkan sekuntum sajak di makam Nabi, Supaya sejarah menjadi jinak. Dan mengirim sepasang merpati" (Kuntowijoyo)

Sabtu, 21 Desember 2013

Kampus dan Sore Hari

Menghabiskan waktu di kampus itu memang menyenangkan. Sehabis mengetik di perpustakaan langsung meluncur ke kantin (baca : bonbin). Berkumpul bersama teman – teman Sejarah ( Sidik, Raka, Pandonyet, Dimas, Ginanjar, Giri, Yoga, Haris, Posan, Adib, Brok, Deston dll ). Kita saling ejek -  mengejek, saling menyindir atau ngrasani orang lain dan tentu saja curhat berooooo. Padahal orangnya juga cuman itu – itu aja sih. Tapi tetep aja asik.

Atau mungkin mengajak ngobrol orang lain yang tidak pernah kita kenal sebelumnya. Pernah suatu sore, saya sedang nongkrong bersama Adib. Saat itu kita satu meja dengan dua anak Psikologi. Satunya asli Jogja, yang satu lagi dari Solo. Kita berempat mengobrol satu sama lain. Tanpa berkenalan dan berjabat tangan, siapa nama kita, siapa nama mereka. Tapi ketika kita bertemu lagi, tetap saling menyapa.

Ada banyak perjumpaan yang saya temui di setiap sore. Nongkrong di Kandang Antro, melihat rekan – rekan Dekan Buayan latian dangdut. Tidak lupa untuk request satu lagu andalan, yaitu Masa Lalu !

Pernah pula ketika sedang mengetik di perpustakaan, saya berbincang – bincang dengan tiga mahasiswa Sastra Inggris angkatan 2011. Cantik – cantik lho boeng. Nah dua dari mereka asli Cirebon dan mengenakan jilbab, sedang yang satunya lagi asli Lombok, rambutnya sebahu. Kita berempat lalu nggosip. Nah, bumi gonjang – ganjing, langit kelap – kelap. Salah satu kawan seperjuangan dari jurusan Sastra Nusantara tiba – tiba muncul dan ikut nimbrung. Wah, njuk dadi goro – goro tenanan. Badut…

Sore kemarin, ada pertemuan lain yang aku pikir cukup mengejutkan. Intinya, sore hari itu memang menyenangkan, namun ada kalanya menegangkan dan menyebalkan. Aku pikir niat dan mimpi seseorang itu mirip lenyapnya matahari di sela – sela sore. Toh, di keesokan hari akan muncul lagi. Gitu aja sih.


Sampai jumpa !

12/21/13

Nouvelle Vague - In A Manner of Speaking

Suatu sore di perpustakaan, memutar lagu Nouvelle Vague “In A Manner of Speaking”, tak kusangka, ternyata ada kamu disana. Sayangnya, kita tak sempat saling menyapa dan bercanda.


 “Oh give me the words, give me the words, that tell me nothing. Oh give me the words, give me the words, that tell me everything..”