"Aku ingin meletakkan sekuntum sajak di makam Nabi, Supaya sejarah menjadi jinak. Dan mengirim sepasang merpati" (Kuntowijoyo)

Selasa, 24 Juni 2014

PERJUMPAAN

Suatu saat, ketika saya bersama seorang kawan sedang nongkrong di kantin. Suasana di kantin memang sedang riuh, penuh dan ramai. Tiba-tiba datang dua mahasiswa. Kursi di depan kita memang kosong, mereka pun duduk satu meja dengan kami. Daripada terkesan aneh, sayapun mengajak mereka berbicara. Mulai dari obrolan sederhana, sepele lalu beranjak ke percakapan yang serius. “Anak ekonomi ya mas ?” “temennya si ini ya ?” “kalau mas nya jurusan apa ?” bla bla bla. “Jokowi kemarin waktu tes nggambar ini,” “dulu kalau mau masuk Sadar harus tes potensi akademik dulu” “perceraian Prabowo dengan Titiek kan karena persoalan politik” “kalau itu makamnya Sambernyawa, haa kalau yang itu makamnya Samber mbledek”. Beribu kata saling meluncur dari mulut kita berempat. Hingga dua mahasiswa tersebut memutuskan untuk pamitan, mungkin karena bosan atau memang sedang dikejar waktu.

Kadang-kadang kita menemui perjumpaan yang sifatnya tidak disengaja. Peristiwa yang muncul secara tiba-tiba, tidak terduga. Bayangkan ketika kita sedang berada di kereta, bus atau travel. Di sekeliling atau di samping kita adalah orang-orang asing. Ada yang mencurigakan, ada yang ramah, pendiam dsb. Mungkin beberapa dari kita pernah mengalami hal serupa. Mengajak ngobrol mereka tanpa berkenalan lebih dahulu, menawarkan makanan, lalu saling berpisah tanpa meninggalkan nama. Atau mungkin malah ada yang bernasib sama seperti di film Before Sunrise ? oh, it’s so nice..

Ketika semua perjumpaan yang tidak terencana tadi sudah berakhir, apakah kita akan berpikir bahwa Tuhan menyimpan sebuah rahasia atas peristiwa tersebut. Aku pikir tidak, itu merupakan hal yang wajar bagi kita semua. Namun Tuhan pernah menyimpan sebuah rahasia untukku. Bermula sekitar enam tahun yang lalu, disaat aku pernah bertemu dengan seseorang. Akupun tidak pernah menduga bahwa akan bertemu kembali dan benar-benar mengenalnya. Pernah pula bertemu dengan sosok yang lain lagi. Hanya bertemu, melihat, memandang, tanpa timbul sebuah percakapan. Sampai sekarang pun belum mengenalnya. Ada kabar bahwa dia keterima sekolah di luar negeri. Baiklah, kesempatan untuk sekedar melihat pun semakin berkurang. Selamat yang buat kamu !

Okay, mari kita mulai mensyukuri semua perjumpaan, atas pertemuan yang dirahasiakan oleh Nya dan diakhiri juga dengan rahasia. Semoga kita semua mendapat hikmah dari perjumpaan-perjumpaan. Semoga kita berjumpa kembali..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar