di ruang malam bercahayakan redup lampu
diteror ingatan tentang dia
di ruang bunyi lagu orkestra
ruangan itu mempertemukan kita
namun tanpa bersuara, hanya tatapan semata
ada keanggunan dalam diam hitam putihnya
ada kelembutan di balik gesekan biola
ada detik yang selalu, selalu berkata;
aku pernah bertemu dia sebelumnya,
aku yakin dua ruangan itu mempertemukan kita
ruang tua ditengah kota Jogja,
serta ruangan luas dan kecil disenyap kegelapan Gadjah Mada
dari detik dan ruang-ruang
aku ingin mengenal dia,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar