Apakah
anda pernah membayangkan beberapa “negara” yang statusnya tidak diakui oleh
FIFA, tiba-tiba mendapatkan sebuah hak untuk bermain reguler (berkompetisi) di
regional mereka masing-masing ? Mari kita ambil dua contoh “negara” di dalam
negara, yaitu Catalan dan Basque. Kedua “negara” tersebut memang mendapatkan
hak istimewa di Spanyol. Di jagad sepakbola pun mereka mempunyai timnas sendiri
dan kerap mengadakan eksebisi persahabatan setahun sekali. Pemain semacam Pep
Guardiola, Puyol, Valdes, Pique, Reina, Bojan atau Fabregas pernah mengenyam
caps timnas Catalan. Atau Fernando Llorente, Javi Martinez, Xabi Alonso, Iker
Munian, Illaramendi yang membela timnas Basque.
Nah,
kasus Catalan dan Basque memang unik, karena dua “negara” tersebut masih
berjuang untuk memperoleh kedaulatannya sendiri. Beberapan bulan yang lalu tersiar kabar bahwa
Catalan mengajukan referendum. Namun pemerintah Spanyol menunda usulan jajak
pendapat tersebut. Bukan berita baru apabila Catalan ingin memisahkan diri dari
Spanyol. Begitu pula dengan masyarakat Basque, mereka pernah mengajukan
referendum di tahun 2008. Sayang, usaha mereka ditolak oleh pemerintah Spanyol.
Usaha-usaha semacam itu tidak hanya dilakukan oleh Basque dan Catalan. Belum
lama ini Skotlandia juga mengadakan referendum. Hasilnya, sekitar 55%
masyarakat Skotlandia menolak memisahkan diri dari Inggris Raya. Begitu juga
dengan Kurdistan yang rencananya akan mengajukan referendum di akhir tahun.
Mari
kita menengok beberapa kasus di negara lain. Monaco, negara yang menganut
sistem monarki tersebut wilayahnya berada di Prancis. Mereka mempunyai timnas
sendiri, namun klub yang berdomisili di wilayah Monaco diperbolehkan mengikuti
kompetisi di liga Prancis. Hanya saja negara Monaco tidak masuk keanggotaan FIFA.
Berbeda dengan Wales, mereka mempunyai timnas sendiri dan beberapa klub lokal
mereka boleh bermain di liga Inggris, seperti Swansea, Cardiff atau Wrexham.
Akan tetapi, Wales merupakan anggota resmi FIFA dan wajib mengikuti kompetisi
reguler semacam, kualifikasi Piala Eropa dsb. Kasus Wales diatas mirip dengan
sistem yang diterapkan oleh San Marino di sepakbola Italia.
Jadi,
apabila Catalan atau Basque merdeka sepenuhnya dari Spanyol, kelak apa yang
akan dilakukan untuk sepakbola mereka ? Apakah akan membentuk federasi
sepakbola lalu membangun kompetisi serta timnas sendiri ? Atau mengikuti jejak Wales,
dimana mereka mempunyai timnas sendiri (dan diakui FIFA) namun klub-klubnya
turut serta di kompetisi reguler di Inggris. Ataukah harus berjuang seperti
Gibraltar yang baru-baru ini merasakan kualifikasi Piala Eropa 2016. Menarik benang merah dari usaha-usaha masyarakat Basque, Catalan atau Skotlandia diatas. Saya ingin sekilas mendongeng, sedikit berkisah mengenai negara kecil di Eropa sana, yaitu Kosovo.
Penantian Panjang
Kosovo
Ketika
era kolonialiasi marak, lalu mereka diserang oleh gelombang kemerdekaan yang tiba-tiba berhamburan muncul.
Negara-negara post colonial tentu langsung memikirkan bagaimana nasib sepakbola
mereka ? Peristiwa-peristiwa semacam itu memang tidak dialami secara langsung
oleh generasi 90an semacam saya ini. Di era 90an, paling tidak kita bisa
melihat fakta yang dialami negara-negara pecahan Yugoslavia. Secara berkala, negaranya
Slobodan Milosevic tersebut melahirkan “anak-anak” baru. Kroasia, Slovenia,
Macedonia, Bosnia-Herzegovina lahir di era 90an. Bahkan Yugoslavia sempat satu
grup dengan Slovenia di ajang Piala Eropa 2000. Selanjutnya Yugoslavia bubar, mereka
berganti nama menjadi Serbia. Setelah negara Montenegro juga memutuskan untuk
melepaskan diri. Sekarang, kelima negara tersebut diakui penuh kedaulatannya
oleh Serbia. Namun ada satu negara yang masih menjadi duri dalam daging
pemerintahan Serbia, yaitu Kosovo.
“The Kosovars are
now independent"
(George W Bush)
Kosovo,
entah statusnya sudah merdeka atau belum. Pada tanggal 17 Februari 2008, mereka
memang mendeklarasi kemerdekaannya. Beberapa negara juga sudah mengakui
kedaulatan mereka. Seperti Prancis, Amerika Serikat, Inggris, Australia,
Thailand, Arab Saudi, Jepang serta mayoritas anggota Uni Eropa. Di sisi lain
adapula yang secara terang-terangan menolak mengakui Kosovo, antara lain China
dan Rusia yang notabene sekutu erat Serbia. Mayoritas negara di sekitar Amerika
Selatan juga belum mengakui kedaulatan Kosovo, seperti Brasil, Argentina dan
Chile. Apakah Indonesia sudah mengakui kedaulatan negeri yang mayoritas Muslim
tersebut ? silahkan googling sendiri, hhe.
Kosovo
memang bukan anggota PBB, namun mereka merupakan anggota resmi IMF dan World
Bank. Mari melihat ke belakang sejenak, mayoritas penduduk Kosovo sebenarnya
sudah menginginkan untuk berdaulat sendiri di tahun 1991. Maklum, mereka
bukanlah ras Serbia, melainkan ras Albania. Perang bergejolak, banjir darah
membuncah ketika Perang Kosovo meledak pada tahun 1998. Saat itu, NATO
memutuskan untuk menyerang Yugoslavia. Karena tercium indikasi bahwa pemerintah
Yugoslavia melakukan “pembersihan” etnis Albania di Kosovo. NATO berkolaborasi
bersama Kosovo Liberation Army (KLA) dan pemerintah Albania. Mereka
membombardir Yugoslavia, beberapa negara mengutuk agresi NATO tersebut, tapi
adapula yang mendukung. Sampai detik ini, Serbia masih menganggap Kosovo sebagai
anak yang durhaka. Bagi Serbia, negara Kosovo masih menjadi bagiannya. Nah, problem
tersebut juga merembet di ranah sepakbola. Tarik ulur di jagad sepakbola belum
selesai sejauh ini.
"America and
the European Union are stealing Kosovo from us, everyone must realize
that,"(Tomislav
Nikolic, the head of Serbia's ultra-nationalist Radical Party)
Di
dunia sepakbola, Kosovo membentuk sebuah federasi, yaitu Federation Football of
Kosovo (FFK). Federasi tersebut dipimpin oleh Fadil Vokrri, satu-satunya pemain
Kosovo yang pernah memakai jersey Yugoslavia. Sebuah liga sepakbola juga dibangun
oleh pemerintah Kosovo, liga yang paling tinggi adalah Football Superleague of
Kosovo alias Superliga. FFK tidak bisa menjadi anggota FIFA atau UEFA, karena
status Kosovo bukan anggota PBB. Namun di tahun 2012, FIFA memberikan mereka
“hadiah”. Kosovo diperbolehkan menggelar pertandingan persahabatan.
Keputusan
FIFA diatas membuat federasi sepakbola Serbia (FFS - Football Association of
Serbia) meradang. Alasannya sudah jelas, Kosovo bukanlah negara yang merdeka
bagi Serbia. Selain itu, Kosovo juga bukan anggota UEFA, apabila sebuah negara
tidak masuk bagian organisasi sepakbola Eropa tersebut, otomatis tidak bisa
menjadi anggota FIFA. Secara gamblang, FFS menyampaikan rasa kecewanya di
website resmi mereka. Apa yang dilakukan oleh FIFA tidak bisa diterima oleh
FFS. FIFA memutuskan peraturan tersebut tanpa konsultasi terlebih dahulu, baik
dengan FFS ataupun UEFA. Keputusan Sepp Blatter tersebut juga ditentang oleh
Michel Platini, selaku presiden UEFA. Namun, FIFA membalasnya dengan bijak.
Mereka tetap tidak mengakui keanggotan Kosovo secara formal. Akan tetapi,
keputusan tersebut didasari keinginan (visi) FIFA untuk mendukung pengembangan
dunia sepakbola di berbagai daerah.
Tarik
ulur diantara berbagai pihak terus berlangsung. Puncaknya, di bulan Januari
2014, FIFA memutuskan bahwa Kosovo diperbolehkan menggelar pertandingan
persahabatan. Namun dengan beberapa syarat. Kosovo dilarang melawan negara-negara
pecahan Yugoslavia. Lalu, saat pertandingan berlangsung mereka tidak boleh
menunjukkan simbol-simbol Kosovo, seperti lagu kebangsaan, bendera, lambang
negara dsb. Selain itu, FIFA juga tidak mengijinkan pemain-pemain yang berdarah
Kosovo namun sudah memperkuat negara lain untuk membela timnas Kosova di laga
persahabatan tersebut.
Negoisasi
memang berjalan alot, tapi toh Kosovo berhasil menggelar pertandingan
persahabatan yang resmi untuk pertama kalinya, semenjak deklarasi kemerdekaan
didenggungkan. Pada 5 Maret 2014, berlangsung laga antara Kosovo kontra Haiti.
Tidak tanggung-tanggung, seluruh tiket ludes terjual, sekitar 17 ribu penonton
memadati Stadion Adem Jashari. Biarpun atribut berbau Kosovo tidak berkibar,
tapi rakyat tetap datang ke stadion sebagai bentuk ekspresi kecintaan mereka
terhadap negara. Perwujudan gerakan yang militan dan tetap lantang menyebarkan
bahwa Kosovo sudah merdeka.
“This game will
be when Kosovo start on their road to the World Cup after over 25 years of
isolation."
(Albert Bunjaki, Kosovo's coach)
Anak-anak yang
“Hilang”
Sebagai
penikmat sepakbola, tentu kita paham dan mengerti bahwa Eropa Timur tidak
pernah kehilangan talenta-talenta baru. Biarpun timnas semacam Serbia, Bosnia,
Ceko, Kroasia, Rumania, Slovenia dsb bukanlah spesialis turnamen layaknya
Italia, Prancis, Jerman atau Belanda. Mereka kerap menjadi kuda hitam di setiap
turnamen internasional. Kita ambil contoh timnas Kroasia yang mampu meraih
peringkat tiga di ajang Piala Dunia 1998. Namun, konsistensi menjadi masalah
utama. Kroasia makin lama makin melempem tajinya. Konsistensi memang menjadi PR
utama bagi negara-negara Eropa Timur. Biarpun Eropa Timur kerap menelurkan
bintang-bintang sepakbola. Seperti George Hagi, Sinisa Mihajlovic, Pavel
Nedved, Davor Suker, Petr Cech, Nemanja Vidic, Mirko Vucinic, Luka Modric,
Subotic hingga Lazar Markovic.
Nah,
teritori Kosovo sendiri juga terletak di bagian Eropa Timur. Perkembangan sepakbola
di Kosovo memang masih “hijau” dan gaungnya nyaris tidak terdengar. Tapi, satu
hal yang menarik adalah pemain ciamik yang berdarah Kosovo ternyata bertebaran.
Misalnya, Lorik Cana, pemain Albania sekaligus kapten Lazio. Lalu, Xherdan
Shaqiri (Bayern Muenchen/Swiss), Granit Xhaka (Borussia Mönchengladbach/Swiss),
Valon Behrami (Hamburg SV/Swiss), Gokhlan Inler (Napoli/Swiss), Valon Berisha
(Red Bull Salzburg/Norwegia) serta Adnan Januzaj (Manchester United/Belgia).
Mereka
adalah “anak-anak hilang”, berdarah Kosovo namun tak pernah memakai seragam
timnas Kosovo. Ketika perang saudara berkecamuk, beberapa pemain diatas meninggalkan
Kosovo. Mereka berdiaspora ke negara-negara lain, destinasi favorit adalah
Swiss dan Albania. Tidak heran apabila pemain-pemain Swiss berhiaskan “mutiara
hilang” yang mereka tambang dari Kosovo.
Dua
tahun yang lalu, tercipta satu momen yang menarik. Yaitu, ketika Albania dan
Swiss saling bertemu di bulan September dalam laga kualifikasi Piala Dunia
2014. Kala itu Xherdan Shaqiri mengenakan sepatu dengan jahitan tiga bendera,
Swiss, Albania dan Kosovo. Biarpun didadanya terpampang logo Swiss, ia lahir di
tanah Kosovo dan menjadi bagian dari etnis Albania. Sebelum peluit dibunyikan
oleh wasit, lagu kebangsaan Swiss dinyanyikan. Shaqiri bersama dua kawannya,
yaitu Granit Xhaka dan Valon Behrami hanya diam, sedikitpun syair tak mereka
dengungkan.
Xherdan
Shaqiri, gelandang serang tersebut mengungsi ke Swiss bersama keluarganya
ketika terjadi perang sipil di Yugoslavia pada 90an awal. Darah Kosovo
terkadung melekat ditubuhnya. Xherdan Shaqiri bukanlah nama seorang Swiss,
melainkan Kosovo. Ia pun pernah mengungkapkan, bahwa dirinya ingin memperkuat
timnas Kosovo suatu saat nanti. Tentu ketika Kosovo sudah resmi menjadi anggota
FIFA. Begitupun dengan Granit Xhaka, orangtuanya berasal dari Kosovo. Ia lahir
di Swiss, setelah keluarganya meninggalkan Yugoslavia karena perang saudara.
Namun, apabila kelak terbentuk timnas Kosovo, ia bertekad untuk membela negeri
nenek moyangnya tersebut.
Pertandingan
diatas disudahi dengan skor 0-2. Shaqiri turut mencetak gol, namun ia tidak
melakukan selebrasi sama sekali. Bahkan, ketika Bayern Muenchen merengkuh Piala
Champions 2012, Shaqiri memajang bendera Kosovo dan Swiss dipunggungnya.
“I’m a Kosovar Albanian”
(Xherdan Shaqiri)
Nama lain yang perlu dibincangkan adalah Adnan Januzaj. Januzaj, pemain yang membela Manchester United tersebut
dikenal dengan latar belakangnya yang multi etnis. Ia lahir di Belgia pada
tahun 1995. Namun kedua orang tuanya asli Kosovo. Walaupun Januzaj bisa membela
Inggris, Turki ataupun Kosovo. Pemain yang digadang-digadang menjadi bintang
tersebut lebih memilih timnas Belgia. Januzaj bisa saja membela Inggris, dengan
syarat dirinya sudah tinggal di Inggris selama lima tahun. Januzaj memang
menolak tawaran Kosovo, ketika mereka menggelar laga persahabatan melawan
Haiti. Saat itu, Januzaj belum pernah membela timnas manapun.
Apakah
penolakan tersebut bisa diartikan bahwa Januzaj merupakan seorang pembelot ?
Semua berawal dari Abedin Januzaj (ayah Januzaj) yang memutuskan untuk
berpetualang ke Swiss setelah perang sipil meletus. Abedin merupakan anak
sulung, sedangkan ayahnya yang bekerja sebagai buruh pabrik tekstil harus
berjuang melawan penyakitnya. Abedin menjadi tulang punggung keluarganya. Ia
pun lebih memilih untuk bekerja di Belgia pada tahun 1992, ketimbang angkat
senjata. Di Belgia, dirinya bertemu dengan Ganimete Sadikaj, ibu Adnan Januzaj.
Mereka sama-sama menjadi anggota komunitas Albanian di Swiss. Keluarga ibu
Januzaj menjadi korban pemerintah Yugoslavia yang represif. Kakek Januzaj, dikenal
sebagai sosok yang berkecukupan di daerahnya. Namun, ketika pemerintah komunis
menguasai Yugoslavia, tanah serta harta mereka disita. Keluarga Sadikaj
akhirnya melarikan diri ke Turki. Sebelum, Ganimete Sadikaj berangkat ke Belgia
dan bertemu calon suaminya.
Paman
Abedin Januzaj, yaitu Januz, pernah mendekam dipenjara selama 15 tahun karena
memprotes kebijakan Yugoslavia. Perjuangan tersebut diwariskan ke putranya,
yaitu Shemsedin. Secara garis saudara, Shemsedin merupakan sepupu Adnan
Januzaj. Perjuangan mereka ternyata berada pada jalur yang berbeda. Shemsedin
dan istrinya ikut berperang bersama Kosovo Liberation Army. Shemsedin bergabung
dengan kelompok yang sekarang dicap sebagai organisasi teroris tersebut ketika
masih berusia 18 tahun. Ia juga mengungkapkan bahwa ayah Januzaj kerap
mengirimi mereka uang, sesudah mendapatkan pekerjaan di Belgia. Peranan Abedin
sangat penting di dalam keluarga besar mereka. Wajar, ayah Abedin Januzaj
mengidap penyakit parah, ditambah paman Abedin meninggal dunia pada tahun 2011.
Tanggungan Abedin Januzaj semakin banyak. Hal tersebut juga diakui oleh
Shemsedin, bahwa Abedin lah yang menjadi tulang punggung keluarga besar mereka.
Mungkin beban tersebut juga ditanggung oleh Adnan Januzaj sekarang.
Sepakbola dan
Politik
Pada
kenyataannya, kita sering mendengar bahwa sepakbola harus dilepaskan dari
unsur-unsur politik. Tapi toh, sepakbola tak kuasa menahan godaan tersebut.
Politik terus saja menyelimuti sisi-sisi yang berada di tubuh sepakbola.
Lagipula sebelum menjadi anggota FIFA, sebuah negara harus masuk PBB lebih
dahulu. Bukankah PBB sendiri merupakan organisasi yang erat dengan
transaksional politik. Kita tidak bisa berkilah begitu saja, bahwa sepakbola
harus dibebaskan dari unsur politik. Justru, itu lebih “mewarnai” jagad sepakbola.
Mungkin banyak yang menduga bahwa politik bersifat negatif, namun sedikit lebih
baik dibandingkan unsur bisnis yang senantiasa mengerogoti sepakbola di dunia.
Imbasnya, agenda politis pun merasuk ketika uang sudah masuk ke dalam
organ-organ sepakbola. Politik menjadi lebih berbisa ketika lidah mereka sudah
tergiur aroma bisnis.
Dulu,
Jenderal Franco melarang bangsa Catalan dan Basque untuk mengibarkan bendera di
sembarang tempat. Namun, Franco menggunakan sepakbola sebagai ruang kebebasan
berekspresi bagi Catalan dan Basque. Di dalam stadion, mereka boleh menunjukkan
lambang, simbol, bendera yang berhubungan dengan Catalan serta Basque. Tidak
heran ketika El Clasico berlangsung, kerap dihubung-hubungkan dengan simbol
perlawanan bangsa Catalan dengan pemerintah Spanyol. Padahal, isu tersebut
hanyalah bumbu-bumbu yang dimanfaatkan oleh media untuk mengeruk keuntungan.
Begitu juga dengan kubu Barcelona dan Real Madrid, kita tahu bahwa kedua klub
tersebut memonopoli hak siar La Liga. Uang dan politik mempunyai andil besar
dalam laga Real Madrid kontra Barca. Lagipula kita kerap melihat banner
“Catalonia is not Spain” ketika laga El Clasico berlangsung. Sepakbola menjadi
ruang bagi bangsa Catalan untuk menyuarakan pendapatnya.
Belum
lama ini jagad sepakbola juga dikejutkan dengan keributan di Belgrade. Ketika
babak pertama memasuki menit-menit akhir, terkibar sebuah bendera Great
Albanian diatas stadion. Laga antara Serbia dan Albania mendadak menjadi ajang
gulat. Suporter ikut-ikutan turun ke lapangan, menghajar pemain Albania.
Sebelum laga berlangsung, suporter Serbia juga membakar bendera NATO. Bahkan,
salah satu pentolan suporter Serbia yaitu Ivan “Terible” Bogdanov turut serta
dalam kerumunan. Padahal, pria tersebut dilarang masuk stadion karena kerusuhan
yang melibatkan dirinya ketika Serbia bertandang ke Italia. Dendam lama
menyulut laga tersebut, semuanya berawal dari perang saudara di Yugoslavia dan
mereka semakin terjerumus di dalam agenda politik.
Selain
dua kasus diatas, kita juga dapat melihat bagaimana nasib klub-klub eks Jerman
Timur yang nyaris tidak terdengar suaranya sekarang. Penyatuan dua liga yang
terjadi pada tahun 1991 pun tidak bisa lepas dari agenda politik. Atau mungkin
usaha dua suporter garis keras yang ada di Turki dan Mesir. Mereka turun ke
jalan untuk memprotes kebijakan pemerintah mereka masing-masing. Sepakbola
punya suara untuk merubah politik ke arah yang mereka anggap “benar”.
Seandainya,
bangsa Catalan dan Basque merdeka, apakah mereka siap menerima konsekuensi yang
dialami Kosovo atau Serbia diatas ? Katakanlah Catalan mempunyai liga sendiri,
apakah Barcelona rela kehilangan pundi-pundi uang yang selama ini mereka
nikmati ? Bagaimanapun juga, sepakbola susah melepaskan diri dari politik.
AYOO SERBUU GAN MUMPUNG GRATIS DAN MURAH
BalasHapusADU BANTENG, Sabung Ayam, Sportbook, Poker, CEME, CAPSA, DOMINO, Casino
Modal 20 rb, hasilkan jutaan rupiah
Bonus 10% All Games Bolavada || Bonus Cashback 10% All Games Bolavada, Kecuali Poker
||
FREEBET AND FREECHIP 2017 FOR ALL NEW MEMBER !!! Registrasi Sekarang dan
Rasakan Sensasi nya!!! ONLY ON : BOLAVADA(dot)com
BBM : D89CC515
bandar judi online
agen bola terpercaya
ayam bangkok
https://goo.gl/lERILJ
https://goo.gl/kbkvXv
https://goo.gl/JB5DSD
PROMO NEW MEMBER 15%
BalasHapusDuta Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan terbaik yg menyediakan jasa pelayanan buat pembukaan akun permainan judi atau taruhan online untuk anda di perutusan judi online yang bertaraf International, benar dan terpercaya hanya di poker deposit pulsa.
Sebagai Duta Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola telah berkerja sama dengan kongsi Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh presiden Isle of Man terhadap beroperasi sebagai juru taruhan latihan jasmani sedunia.
https://agenzeus.com/main-judi-online-deposit-pulsa/
Ayo daftar sekarang di Zeusbola.biz
DEPOSIT BISA VIA PULSA TELKOMSEL!
BalasHapusPerutusan Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan paling baik yg menyediakan jasa layanan guna awal akun permainan judi atau taruhan online guna anda di duta judi online yang bertingkat International, berlaku dan terpercaya hanya di Zeusbola.
Sbg Cabang Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola sudah berkerja sama dengan kongsi Sbobet beroperasi di Asia yang dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh ketua Isle of Man terhadap beroperasi sebagai juru taruhan latihan jasmani sedunia.
https://bolazeus.info/2018/12/31/situs-agen-taruhan-online-deposit-via-pulsa-25rb/
https://bolazeus.info/2018/12/30/agen-betting-online-deposit-via-pulsa-telkomsel/
https://bolazeus.info/2018/12/29/situs-agen-betting-online-deposit-pulsa-terpercaya/
https://bolazeus.info/2018/12/28/agen-betting-online-deposit-pulsa-terpercaya-di-asia/
Ayo daftar sekarang di bolazeus.biz
BONUS NEW MEMBER 20%
BalasHapusCemePoker adalah perwakilan Poker Online, Domino, Ceme, dan Capsa yg sediakan bermacam tidak sedikit game dengan 1 user ID saja dan cemepoker di anugerahkan sbg cabang judi poker dgn rating win tertinggi.
Cemepoker menjamin 100% keamanan para membernya semula pemain Poker kami dijamin 100% Player VS Player.
jangan sampai silap nantikan pemberian menghela tiap-tiap bulannya dan bunga referal segolongan pandangan hidup
https://www.pokerceme.info/daftar-poker-online-deposit-via-ovo/
Ayo hari ini di cemepoker ---> http://104.248.153.37/
PROMO MEMBER BARU 15%
BalasHapusDewaZeus merupakan partner dari situs ZeusBola, yg merupakan agen bandar taruhan judi bola, Casino, Poker, taruhan sabung ayam online S128, CF88 DewaPoker, Live Casino Dealer Resmi Lisensi Filipina Paling Terpercaya di Indonesia, hanya di zeus bola.
Sbg Perutusan Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola sudah berkerja sama dgn maskapai Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh pemerintah Isle of Man guna beroperasi sbg juru taruhan latihan jasmani sedunia.
https://dewazeus.site/cara-bermain-poker-online-deposit-via-pulsa/
https://dewazeus.site/situs-agen-taruhan-online-terpercaya-deposit-pulsa/
link zeusbola
bonus deposit s128
Kunjungi juga link alternatif maxbet nova88 nova88 link alternatif, main langsung maxbet nova88.