"Aku ingin meletakkan sekuntum sajak di makam Nabi, Supaya sejarah menjadi jinak. Dan mengirim sepasang merpati" (Kuntowijoyo)

Minggu, 14 Desember 2014

Politik, Kemerdekaan dan Sepakbola

Apakah anda pernah membayangkan beberapa “negara” yang statusnya tidak diakui oleh FIFA, tiba-tiba mendapatkan sebuah hak untuk bermain reguler (berkompetisi) di regional mereka masing-masing ? Mari kita ambil dua contoh “negara” di dalam negara, yaitu Catalan dan Basque. Kedua “negara” tersebut memang mendapatkan hak istimewa di Spanyol. Di jagad sepakbola pun mereka mempunyai timnas sendiri dan kerap mengadakan eksebisi persahabatan setahun sekali. Pemain semacam Pep Guardiola, Puyol, Valdes, Pique, Reina, Bojan atau Fabregas pernah mengenyam caps timnas Catalan. Atau Fernando Llorente, Javi Martinez, Xabi Alonso, Iker Munian, Illaramendi yang membela timnas Basque.

Nah, kasus Catalan dan Basque memang unik, karena dua “negara” tersebut masih berjuang untuk memperoleh kedaulatannya sendiri. Beberapan bulan yang lalu tersiar kabar bahwa Catalan mengajukan referendum. Namun pemerintah Spanyol menunda usulan jajak pendapat tersebut. Bukan berita baru apabila Catalan ingin memisahkan diri dari Spanyol. Begitu pula dengan masyarakat Basque, mereka pernah mengajukan referendum di tahun 2008. Sayang, usaha mereka ditolak oleh pemerintah Spanyol. Usaha-usaha semacam itu tidak hanya dilakukan oleh Basque dan Catalan. Belum lama ini Skotlandia juga mengadakan referendum. Hasilnya, sekitar 55% masyarakat Skotlandia menolak memisahkan diri dari Inggris Raya. Begitu juga dengan Kurdistan yang rencananya akan mengajukan referendum di akhir tahun.

Mari kita menengok beberapa kasus di negara lain. Monaco, negara yang menganut sistem monarki tersebut wilayahnya berada di Prancis. Mereka mempunyai timnas sendiri, namun klub yang berdomisili di wilayah Monaco diperbolehkan mengikuti kompetisi di liga Prancis. Hanya saja negara Monaco tidak masuk keanggotaan FIFA. Berbeda dengan Wales, mereka mempunyai timnas sendiri dan beberapa klub lokal mereka boleh bermain di liga Inggris, seperti Swansea, Cardiff atau Wrexham. Akan tetapi, Wales merupakan anggota resmi FIFA dan wajib mengikuti kompetisi reguler semacam, kualifikasi Piala Eropa dsb. Kasus Wales diatas mirip dengan sistem yang diterapkan oleh San Marino di sepakbola Italia.

Jadi, apabila Catalan atau Basque merdeka sepenuhnya dari Spanyol, kelak apa yang akan dilakukan untuk sepakbola mereka ? Apakah akan membentuk federasi sepakbola lalu membangun kompetisi serta timnas sendiri ? Atau mengikuti jejak Wales, dimana mereka mempunyai timnas sendiri (dan diakui FIFA) namun klub-klubnya turut serta di kompetisi reguler di Inggris. Ataukah harus berjuang seperti Gibraltar yang baru-baru ini merasakan kualifikasi Piala Eropa 2016. Menarik benang merah dari usaha-usaha masyarakat Basque, Catalan atau Skotlandia diatas. Saya ingin sekilas mendongeng, sedikit berkisah mengenai negara kecil di Eropa sana, yaitu Kosovo.

Penantian Panjang Kosovo
Ketika era kolonialiasi marak, lalu mereka diserang oleh gelombang kemerdekaan yang tiba-tiba berhamburan muncul. Negara-negara post colonial tentu langsung memikirkan bagaimana nasib sepakbola mereka ? Peristiwa-peristiwa semacam itu memang tidak dialami secara langsung oleh generasi 90an semacam saya ini. Di era 90an, paling tidak kita bisa melihat fakta yang dialami negara-negara pecahan Yugoslavia. Secara berkala, negaranya Slobodan Milosevic tersebut melahirkan “anak-anak” baru. Kroasia, Slovenia, Macedonia, Bosnia-Herzegovina lahir di era 90an. Bahkan Yugoslavia sempat satu grup dengan Slovenia di ajang Piala Eropa 2000. Selanjutnya Yugoslavia bubar, mereka berganti nama menjadi Serbia. Setelah negara Montenegro juga memutuskan untuk melepaskan diri. Sekarang, kelima negara tersebut diakui penuh kedaulatannya oleh Serbia. Namun ada satu negara yang masih menjadi duri dalam daging pemerintahan Serbia, yaitu Kosovo.

“The Kosovars are now independent" (George W Bush)

Kosovo, entah statusnya sudah merdeka atau belum. Pada tanggal 17 Februari 2008, mereka memang mendeklarasi kemerdekaannya. Beberapa negara juga sudah mengakui kedaulatan mereka. Seperti Prancis, Amerika Serikat, Inggris, Australia, Thailand, Arab Saudi, Jepang serta mayoritas anggota Uni Eropa. Di sisi lain adapula yang secara terang-terangan menolak mengakui Kosovo, antara lain China dan Rusia yang notabene sekutu erat Serbia. Mayoritas negara di sekitar Amerika Selatan juga belum mengakui kedaulatan Kosovo, seperti Brasil, Argentina dan Chile. Apakah Indonesia sudah mengakui kedaulatan negeri yang mayoritas Muslim tersebut ? silahkan googling sendiri, hhe.

Kosovo memang bukan anggota PBB, namun mereka merupakan anggota resmi IMF dan World Bank. Mari melihat ke belakang sejenak, mayoritas penduduk Kosovo sebenarnya sudah menginginkan untuk berdaulat sendiri di tahun 1991. Maklum, mereka bukanlah ras Serbia, melainkan ras Albania. Perang bergejolak, banjir darah membuncah ketika Perang Kosovo meledak pada tahun 1998. Saat itu, NATO memutuskan untuk menyerang Yugoslavia. Karena tercium indikasi bahwa pemerintah Yugoslavia melakukan “pembersihan” etnis Albania di Kosovo. NATO berkolaborasi bersama Kosovo Liberation Army (KLA) dan pemerintah Albania. Mereka membombardir Yugoslavia, beberapa negara mengutuk agresi NATO tersebut, tapi adapula yang mendukung. Sampai detik ini, Serbia masih menganggap Kosovo sebagai anak yang durhaka. Bagi Serbia, negara Kosovo masih menjadi bagiannya. Nah, problem tersebut juga merembet di ranah sepakbola. Tarik ulur di jagad sepakbola belum selesai sejauh ini.

"America and the European Union are stealing Kosovo from us, everyone must realize that,"(Tomislav Nikolic, the head of Serbia's ultra-nationalist Radical Party)

Di dunia sepakbola, Kosovo membentuk sebuah federasi, yaitu Federation Football of Kosovo (FFK). Federasi tersebut dipimpin oleh Fadil Vokrri, satu-satunya pemain Kosovo yang pernah memakai jersey Yugoslavia. Sebuah liga sepakbola juga dibangun oleh pemerintah Kosovo, liga yang paling tinggi adalah Football Superleague of Kosovo alias Superliga. FFK tidak bisa menjadi anggota FIFA atau UEFA, karena status Kosovo bukan anggota PBB. Namun di tahun 2012, FIFA memberikan mereka “hadiah”. Kosovo diperbolehkan menggelar pertandingan persahabatan.

Keputusan FIFA diatas membuat federasi sepakbola Serbia (FFS - Football Association of Serbia) meradang. Alasannya sudah jelas, Kosovo bukanlah negara yang merdeka bagi Serbia. Selain itu, Kosovo juga bukan anggota UEFA, apabila sebuah negara tidak masuk bagian organisasi sepakbola Eropa tersebut, otomatis tidak bisa menjadi anggota FIFA. Secara gamblang, FFS menyampaikan rasa kecewanya di website resmi mereka. Apa yang dilakukan oleh FIFA tidak bisa diterima oleh FFS. FIFA memutuskan peraturan tersebut tanpa konsultasi terlebih dahulu, baik dengan FFS ataupun UEFA. Keputusan Sepp Blatter tersebut juga ditentang oleh Michel Platini, selaku presiden UEFA. Namun, FIFA membalasnya dengan bijak. Mereka tetap tidak mengakui keanggotan Kosovo secara formal. Akan tetapi, keputusan tersebut didasari keinginan (visi) FIFA untuk mendukung pengembangan dunia sepakbola di berbagai daerah.

Tarik ulur diantara berbagai pihak terus berlangsung. Puncaknya, di bulan Januari 2014, FIFA memutuskan bahwa Kosovo diperbolehkan menggelar pertandingan persahabatan. Namun dengan beberapa syarat. Kosovo dilarang melawan negara-negara pecahan Yugoslavia. Lalu, saat pertandingan berlangsung mereka tidak boleh menunjukkan simbol-simbol Kosovo, seperti lagu kebangsaan, bendera, lambang negara dsb. Selain itu, FIFA juga tidak mengijinkan pemain-pemain yang berdarah Kosovo namun sudah memperkuat negara lain untuk membela timnas Kosova di laga persahabatan tersebut.

Negoisasi memang berjalan alot, tapi toh Kosovo berhasil menggelar pertandingan persahabatan yang resmi untuk pertama kalinya, semenjak deklarasi kemerdekaan didenggungkan. Pada 5 Maret 2014, berlangsung laga antara Kosovo kontra Haiti. Tidak tanggung-tanggung, seluruh tiket ludes terjual, sekitar 17 ribu penonton memadati Stadion Adem Jashari. Biarpun atribut berbau Kosovo tidak berkibar, tapi rakyat tetap datang ke stadion sebagai bentuk ekspresi kecintaan mereka terhadap negara. Perwujudan gerakan yang militan dan tetap lantang menyebarkan bahwa Kosovo sudah merdeka.

“This game will be when Kosovo start on their road to the World Cup after over 25 years of isolation." (Albert Bunjaki, Kosovo's coach)

Anak-anak yang “Hilang”
Sebagai penikmat sepakbola, tentu kita paham dan mengerti bahwa Eropa Timur tidak pernah kehilangan talenta-talenta baru. Biarpun timnas semacam Serbia, Bosnia, Ceko, Kroasia, Rumania, Slovenia dsb bukanlah spesialis turnamen layaknya Italia, Prancis, Jerman atau Belanda. Mereka kerap menjadi kuda hitam di setiap turnamen internasional. Kita ambil contoh timnas Kroasia yang mampu meraih peringkat tiga di ajang Piala Dunia 1998. Namun, konsistensi menjadi masalah utama. Kroasia makin lama makin melempem tajinya. Konsistensi memang menjadi PR utama bagi negara-negara Eropa Timur. Biarpun Eropa Timur kerap menelurkan bintang-bintang sepakbola. Seperti George Hagi, Sinisa Mihajlovic, Pavel Nedved, Davor Suker, Petr Cech, Nemanja Vidic, Mirko Vucinic, Luka Modric, Subotic hingga Lazar Markovic.

Nah, teritori Kosovo sendiri juga terletak di bagian Eropa Timur. Perkembangan sepakbola di Kosovo memang masih “hijau” dan gaungnya nyaris tidak terdengar. Tapi, satu hal yang menarik adalah pemain ciamik yang berdarah Kosovo ternyata bertebaran. Misalnya, Lorik Cana, pemain Albania sekaligus kapten Lazio. Lalu, Xherdan Shaqiri (Bayern Muenchen/Swiss), Granit Xhaka (Borussia Mönchengladbach/Swiss), Valon Behrami (Hamburg SV/Swiss), Gokhlan Inler (Napoli/Swiss), Valon Berisha (Red Bull Salzburg/Norwegia) serta Adnan Januzaj (Manchester United/Belgia).

Mereka adalah “anak-anak hilang”, berdarah Kosovo namun tak pernah memakai seragam timnas Kosovo. Ketika perang saudara berkecamuk, beberapa pemain diatas meninggalkan Kosovo. Mereka berdiaspora ke negara-negara lain, destinasi favorit adalah Swiss dan Albania. Tidak heran apabila pemain-pemain Swiss berhiaskan “mutiara hilang” yang mereka tambang dari Kosovo.

Dua tahun yang lalu, tercipta satu momen yang menarik. Yaitu, ketika Albania dan Swiss saling bertemu di bulan September dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2014. Kala itu Xherdan Shaqiri mengenakan sepatu dengan jahitan tiga bendera, Swiss, Albania dan Kosovo. Biarpun didadanya terpampang logo Swiss, ia lahir di tanah Kosovo dan menjadi bagian dari etnis Albania. Sebelum peluit dibunyikan oleh wasit, lagu kebangsaan Swiss dinyanyikan. Shaqiri bersama dua kawannya, yaitu Granit Xhaka dan Valon Behrami hanya diam, sedikitpun syair tak mereka dengungkan.

Xherdan Shaqiri, gelandang serang tersebut mengungsi ke Swiss bersama keluarganya ketika terjadi perang sipil di Yugoslavia pada 90an awal. Darah Kosovo terkadung melekat ditubuhnya. Xherdan Shaqiri bukanlah nama seorang Swiss, melainkan Kosovo. Ia pun pernah mengungkapkan, bahwa dirinya ingin memperkuat timnas Kosovo suatu saat nanti. Tentu ketika Kosovo sudah resmi menjadi anggota FIFA. Begitupun dengan Granit Xhaka, orangtuanya berasal dari Kosovo. Ia lahir di Swiss, setelah keluarganya meninggalkan Yugoslavia karena perang saudara. Namun, apabila kelak terbentuk timnas Kosovo, ia bertekad untuk membela negeri nenek moyangnya tersebut.

Pertandingan diatas disudahi dengan skor 0-2. Shaqiri turut mencetak gol, namun ia tidak melakukan selebrasi sama sekali. Bahkan, ketika Bayern Muenchen merengkuh Piala Champions 2012, Shaqiri memajang bendera Kosovo dan Swiss dipunggungnya.

“I’m a Kosovar Albanian” (Xherdan Shaqiri)

Nama lain yang perlu dibincangkan adalah Adnan Januzaj. Januzaj, pemain yang membela Manchester United tersebut dikenal dengan latar belakangnya yang multi etnis. Ia lahir di Belgia pada tahun 1995. Namun kedua orang tuanya asli Kosovo. Walaupun Januzaj bisa membela Inggris, Turki ataupun Kosovo. Pemain yang digadang-digadang menjadi bintang tersebut lebih memilih timnas Belgia. Januzaj bisa saja membela Inggris, dengan syarat dirinya sudah tinggal di Inggris selama lima tahun. Januzaj memang menolak tawaran Kosovo, ketika mereka menggelar laga persahabatan melawan Haiti. Saat itu, Januzaj belum pernah membela timnas manapun.

Apakah penolakan tersebut bisa diartikan bahwa Januzaj merupakan seorang pembelot ? Semua berawal dari Abedin Januzaj (ayah Januzaj) yang memutuskan untuk berpetualang ke Swiss setelah perang sipil meletus. Abedin merupakan anak sulung, sedangkan ayahnya yang bekerja sebagai buruh pabrik tekstil harus berjuang melawan penyakitnya. Abedin menjadi tulang punggung keluarganya. Ia pun lebih memilih untuk bekerja di Belgia pada tahun 1992, ketimbang angkat senjata. Di Belgia, dirinya bertemu dengan Ganimete Sadikaj, ibu Adnan Januzaj. Mereka sama-sama menjadi anggota komunitas Albanian di Swiss. Keluarga ibu Januzaj menjadi korban pemerintah Yugoslavia yang represif. Kakek Januzaj, dikenal sebagai sosok yang berkecukupan di daerahnya. Namun, ketika pemerintah komunis menguasai Yugoslavia, tanah serta harta mereka disita. Keluarga Sadikaj akhirnya melarikan diri ke Turki. Sebelum, Ganimete Sadikaj berangkat ke Belgia dan bertemu calon suaminya.

Paman Abedin Januzaj, yaitu Januz, pernah mendekam dipenjara selama 15 tahun karena memprotes kebijakan Yugoslavia. Perjuangan tersebut diwariskan ke putranya, yaitu Shemsedin. Secara garis saudara, Shemsedin merupakan sepupu Adnan Januzaj. Perjuangan mereka ternyata berada pada jalur yang berbeda. Shemsedin dan istrinya ikut berperang bersama Kosovo Liberation Army. Shemsedin bergabung dengan kelompok yang sekarang dicap sebagai organisasi teroris tersebut ketika masih berusia 18 tahun. Ia juga mengungkapkan bahwa ayah Januzaj kerap mengirimi mereka uang, sesudah mendapatkan pekerjaan di Belgia. Peranan Abedin sangat penting di dalam keluarga besar mereka. Wajar, ayah Abedin Januzaj mengidap penyakit parah, ditambah paman Abedin meninggal dunia pada tahun 2011. Tanggungan Abedin Januzaj semakin banyak. Hal tersebut juga diakui oleh Shemsedin, bahwa Abedin lah yang menjadi tulang punggung keluarga besar mereka. Mungkin beban tersebut juga ditanggung oleh Adnan Januzaj sekarang.

Sepakbola dan Politik
Pada kenyataannya, kita sering mendengar bahwa sepakbola harus dilepaskan dari unsur-unsur politik. Tapi toh, sepakbola tak kuasa menahan godaan tersebut. Politik terus saja menyelimuti sisi-sisi yang berada di tubuh sepakbola. Lagipula sebelum menjadi anggota FIFA, sebuah negara harus masuk PBB lebih dahulu. Bukankah PBB sendiri merupakan organisasi yang erat dengan transaksional politik. Kita tidak bisa berkilah begitu saja, bahwa sepakbola harus dibebaskan dari unsur politik. Justru, itu lebih “mewarnai” jagad sepakbola. Mungkin banyak yang menduga bahwa politik bersifat negatif, namun sedikit lebih baik dibandingkan unsur bisnis yang senantiasa mengerogoti sepakbola di dunia. Imbasnya, agenda politis pun merasuk ketika uang sudah masuk ke dalam organ-organ sepakbola. Politik menjadi lebih berbisa ketika lidah mereka sudah tergiur aroma bisnis.

Dulu, Jenderal Franco melarang bangsa Catalan dan Basque untuk mengibarkan bendera di sembarang tempat. Namun, Franco menggunakan sepakbola sebagai ruang kebebasan berekspresi bagi Catalan dan Basque. Di dalam stadion, mereka boleh menunjukkan lambang, simbol, bendera yang berhubungan dengan Catalan serta Basque. Tidak heran ketika El Clasico berlangsung, kerap dihubung-hubungkan dengan simbol perlawanan bangsa Catalan dengan pemerintah Spanyol. Padahal, isu tersebut hanyalah bumbu-bumbu yang dimanfaatkan oleh media untuk mengeruk keuntungan. Begitu juga dengan kubu Barcelona dan Real Madrid, kita tahu bahwa kedua klub tersebut memonopoli hak siar La Liga. Uang dan politik mempunyai andil besar dalam laga Real Madrid kontra Barca. Lagipula kita kerap melihat banner “Catalonia is not Spain” ketika laga El Clasico berlangsung. Sepakbola menjadi ruang bagi bangsa Catalan untuk menyuarakan pendapatnya.

Belum lama ini jagad sepakbola juga dikejutkan dengan keributan di Belgrade. Ketika babak pertama memasuki menit-menit akhir, terkibar sebuah bendera Great Albanian diatas stadion. Laga antara Serbia dan Albania mendadak menjadi ajang gulat. Suporter ikut-ikutan turun ke lapangan, menghajar pemain Albania. Sebelum laga berlangsung, suporter Serbia juga membakar bendera NATO. Bahkan, salah satu pentolan suporter Serbia yaitu Ivan “Terible” Bogdanov turut serta dalam kerumunan. Padahal, pria tersebut dilarang masuk stadion karena kerusuhan yang melibatkan dirinya ketika Serbia bertandang ke Italia. Dendam lama menyulut laga tersebut, semuanya berawal dari perang saudara di Yugoslavia dan mereka semakin terjerumus di dalam agenda politik.

Selain dua kasus diatas, kita juga dapat melihat bagaimana nasib klub-klub eks Jerman Timur yang nyaris tidak terdengar suaranya sekarang. Penyatuan dua liga yang terjadi pada tahun 1991 pun tidak bisa lepas dari agenda politik. Atau mungkin usaha dua suporter garis keras yang ada di Turki dan Mesir. Mereka turun ke jalan untuk memprotes kebijakan pemerintah mereka masing-masing. Sepakbola punya suara untuk merubah politik ke arah yang mereka anggap “benar”. 

Seandainya, bangsa Catalan dan Basque merdeka, apakah mereka siap menerima konsekuensi yang dialami Kosovo atau Serbia diatas ? Katakanlah Catalan mempunyai liga sendiri, apakah Barcelona rela kehilangan pundi-pundi uang yang selama ini mereka nikmati ? Bagaimanapun juga, sepakbola susah melepaskan diri dari politik.

5 komentar:

  1. AYOO SERBUU GAN MUMPUNG GRATIS DAN MURAH
    ADU BANTENG, Sabung Ayam, Sportbook, Poker, CEME, CAPSA, DOMINO, Casino
    Modal 20 rb, hasilkan jutaan rupiah
    Bonus 10% All Games Bolavada || Bonus Cashback 10% All Games Bolavada, Kecuali Poker

    ||
    FREEBET AND FREECHIP 2017 FOR ALL NEW MEMBER !!! Registrasi Sekarang dan

    Rasakan Sensasi nya!!! ONLY ON : BOLAVADA(dot)com
    BBM : D89CC515

    bandar judi online
    agen bola terpercaya
    ayam bangkok

    https://goo.gl/lERILJ
    https://goo.gl/kbkvXv
    https://goo.gl/JB5DSD

    BalasHapus
  2. PROMO NEW MEMBER 15%

    Duta Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan terbaik yg menyediakan jasa pelayanan buat pembukaan akun permainan judi atau taruhan online untuk anda di perutusan judi online yang bertaraf International, benar dan terpercaya hanya di poker deposit pulsa.

    Sebagai Duta Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola telah berkerja sama dengan kongsi Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh presiden Isle of Man terhadap beroperasi sebagai juru taruhan latihan jasmani sedunia.

    https://agenzeus.com/main-judi-online-deposit-pulsa/

    Ayo daftar sekarang di Zeusbola.biz

    BalasHapus
  3. DEPOSIT BISA VIA PULSA TELKOMSEL!

    Perutusan Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan paling baik yg menyediakan jasa layanan guna awal akun permainan judi atau taruhan online guna anda di duta judi online yang bertingkat International, berlaku dan terpercaya hanya di Zeusbola.

    Sbg Cabang Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola sudah berkerja sama dengan kongsi Sbobet beroperasi di Asia yang dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh ketua Isle of Man terhadap beroperasi sebagai juru taruhan latihan jasmani sedunia.


    https://bolazeus.info/2018/12/31/situs-agen-taruhan-online-deposit-via-pulsa-25rb/
    https://bolazeus.info/2018/12/30/agen-betting-online-deposit-via-pulsa-telkomsel/
    https://bolazeus.info/2018/12/29/situs-agen-betting-online-deposit-pulsa-terpercaya/
    https://bolazeus.info/2018/12/28/agen-betting-online-deposit-pulsa-terpercaya-di-asia/


    Ayo daftar sekarang di bolazeus.biz

    BalasHapus
  4. BONUS NEW MEMBER 20%

    CemePoker adalah perwakilan Poker Online, Domino, Ceme, dan Capsa yg sediakan bermacam tidak sedikit game dengan 1 user ID saja dan cemepoker di anugerahkan sbg cabang judi poker dgn rating win tertinggi.
    Cemepoker menjamin 100% keamanan para membernya semula pemain Poker kami dijamin 100% Player VS Player.
    jangan sampai silap nantikan pemberian menghela tiap-tiap bulannya dan bunga referal segolongan pandangan hidup

    https://www.pokerceme.info/daftar-poker-online-deposit-via-ovo/

    Ayo hari ini di cemepoker ---> http://104.248.153.37/

    BalasHapus
  5. PROMO MEMBER BARU 15%

    DewaZeus merupakan partner dari situs ZeusBola, yg merupakan agen bandar taruhan judi bola, Casino, Poker, taruhan sabung ayam online S128, CF88 DewaPoker, Live Casino Dealer Resmi Lisensi Filipina Paling Terpercaya di Indonesia, hanya di zeus bola.

    Sbg Perutusan Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola sudah berkerja sama dgn maskapai Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh pemerintah Isle of Man guna beroperasi sbg juru taruhan latihan jasmani sedunia.

    https://dewazeus.site/cara-bermain-poker-online-deposit-via-pulsa/
    https://dewazeus.site/situs-agen-taruhan-online-terpercaya-deposit-pulsa/
    link zeusbola

    bonus deposit s128

    Kunjungi juga link alternatif maxbet nova88 nova88 link alternatif, main langsung maxbet nova88.

    BalasHapus